Layanan Penguasaan Konten

Sejak kelahirannya, seorang bayi belajar berbagai hal. Belajar melihat, mendengar, makan dan minum, berbicara, berjalan, dan sebagainya. Seribu satu hal dipelajarinya, terus-menerus sepanjang hidup dan perkembangannya. Semuanya itu sejalan dengan pemenuhan tugas-tugas perkembangannya. Untuk apa tugas-tugas perkembangan itu perlu dipenuhi ? Tidak lain adalah untuk terpenuhinya tuntutatan kehidupan yang terkandung di dalam harkat dan martabat kemanusiaan (HMM) individu, yaitu kehidupan manusia sebagai makhluk yang paling indah dan paling tinggi derajatnya, serta sebagai khalifah di muka bumi.

Dalam perkembangan dan kehidupannya setiap individu perlu menguasai berbagai kemampuan ataupun kompetensi. Dengan kemampuan atau kompetensi itulah individu hidup dan berkembang. Banyak atau bahkan sebagian besar dari kemampuan atau kompetensi itu harus dipelajari. Untuk itu individu harus belajar, dan belajar. Kegiatan belajar ini tidak mengenal batas materi, waktu dan tempat artinya dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, untuk materi apa saja. Disekolah, di mesjid, di kantor, bahkan di sawah, hutan, sungai, laut, dan sebagainya. Kapan saja dan untuk materi apa saja. Dalam kegiatan belajar individu yang bersangkutan menjalani proses pembelajaran dengan mengaktifkan diri sendiri dan/atau dengan perbantuan individu lain, yaitu mengaktifkan dinamika kehidupan BMB3.

Layanan Penguasaan Konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetensi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang di dalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait di dalamnya. Layanan penguasaan konten membantu individu menguasai aspek-aspek konten tersebut secara tersinergikan. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memiliki sesuatu yang berguna untuk memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya.

“Bangun Negeri, Bijakkan Bangsa”